BALIKPAPAN, Kegiatan panen jagung kembali digelar di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur, sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan daerah. Kegiatan ini dilaksanakan bersama oleh sejumlah pihak, Polresta Balikpapan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan serta Kelompok Tani Jaya Makmur Abadi.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto mengatakan, dalam kegiatan panen yang berlangsung pada Jumat (16/5/2025), luas lahan yang dipanen mencapai sekitar satu hektare. Dari luasan tersebut, diperkirakan hasil panen mencapai 4 hingga 5 ton jagung pipil. Jagung ini dijual dengan harga Rp5.500 per kilogram.
“Alhamdulillah, hari ini kita dapat melaksanakan panen bersama. Ini adalah hasil kerja keras petani, dukungan dari Dinas Pertanian, serta sinergi dengan pemerintah daerah serta Polresta Balikpapan. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi rutinitas bulanan,” ujar Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto.
Sementara itu, Hidayatullah Nihe, Sekretaris DKP3 Balikpapan, menyampaikan bahwa jagung yang dipanen kali ini merupakan jenis jagung pipil komposit. Menurutnya, meskipun merupakan jenis komposit, jagung ini masih memiliki sifat hibrida yang memungkinkan penanaman kembali hingga 3–4 kali dengan hasil produksi yang stabil.
“Jagung komposit ini memang cocok untuk pengembangan jangka panjang. Produksi bisa terus dipertahankan selama 3 sampai 5 tahun ke depan dengan perawatan yang tepat. Ini tentunya sangat mendukung ketahanan pangan di Balikpapan,” jelas Hidayatullah Nihe.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dengan kepolisian, dalam mengembangkan program pertanian. “Kami terus bahu-membahu, termasuk dengan Polresta Balikpapan, untuk memastikan program pengembangan jagung ini berjalan lancar. Ketahanan pangan adalah kebutuhan yang tak pernah berhenti, jadi keberlanjutan program seperti ini sangat vital,” tambahnya.
Kegiatan panen ini juga menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan bisa dicapai melalui kerja sama dan dukungan berbagai pihak. Pemerintah berharap hasil panen ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Balikpapan untuk mengembangkan potensi pertanian lokal.
Dengan keberhasilan panen jagung di Lamaru ini, pemerintah dan kelompok tani berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan memperluas lahan tanam di masa mendatang. Harapannya, setiap bulan akan selalu ada panen jagung sebagai bentuk konsistensi dalam menjaga pasokan pangan dan mendorong kemandirian masyarakat petani.